Minggu, 17 Agustus 2014

Pentingnya Cek HIV Untuk Ibu Hamil

Sumber gambar dari Sini
    Baru-baru ini, Dinas kesehatan Kab. Mempawah berkerjasama dengan Kemenkes RI mengadakan Sosialisasi Pencegahan Penularan HIV AIDS dari Ibu ke Anak (PPIA) yang dilakukan tanggal 20 Februari 2013 yang lalu. Hasilnya harus dilakukan skrening dini HIV kepada ibu hamil saat pertama kali memeriksakan kehamilannya. Pemeriksaan ini berlaku juga bagi ibu hamil yang telah beberapa kali periksa namun belum melakukan pemeriksaan darah utk mengecek HIV.
   Berdasarkan Surat Edaran Nomor GK/MENKES/001/I/2013 tentang Layanan Pencegahan Penularan HIV dari ibu ke anak. Upaya pencegahan dilakukan secara inklusif yang meliputi setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal, Tes HIV ditawarkan kepada semua ibu hamil di daerah epidemi HIV meluas dan terkonsentrasi, tes HIV diprioritaskan untuk ditawarkan pada ibu hamil dengan IMS dan TB didaerah epidemi HIV rendah dan tes HIV pada ibu hamil dilaksanakan bersamaan dengan pemeriksaan laboratorium rutin lainnya.
     Sebagai orang awam, kita pasti merasa takut dan khawatir saat mendengar kata HIV/AIDS. Apalagi saat mengetahui akan dilakukan pemeriksaan terhadap diri kita. Namun ternyata pemeriksaan ini penting dilakukan. Kenapa? Karena sejak ditemukan kasus HIV dua puluh lima tahun yang lalu, kasus HIV AIDS di Indonesia terus meningkat terutama pada usia reproduksi aktif  20 sampai 39 tahun. Pada tahun 2012 diperkirakan ada 253.785 orang terinfeksi HIV yang sepertiganya (30%) adalah perempuan. Infeksi HIV pada bayi/anak 90% berasal dari ibu nya selama kehamilan persalinan dan menyusui. Alasan ini lah yang mendasari bahwa semua ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan HIV. 
      Diharapkan dengan dilakukan pemeriksaan secara dini dapat menurunkan angka penularan HIV dari ibu ke anak. Ibu dengan HIV positif bisa melahirkan bayi dengan HIV negatif apabila diberikan pengobatan, pemantauan dan konseling.
     Banyak yang masih mengganggap tabu dan merahasiakan kondisinya padahal tanda-tanda dan gejala HIV sudah timbul dan hasil test menunjukkan HIV positif. Bahkan beberapa pasien menolak mendapatkan pelayanan dan meminum obat. Tenaga kesehatan tidak dapat memberikan pengobatan karena untuk pasien yang siap berobat harus meminum obat secara rutin dan teratur di waktu yang sama setiap hari nya. Jika tidak obat akan menjadi resisten ( kebal ) terhadap virus HIV.
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit AIDS namun obat antiretroviral (ARV) dapat memperpanjang harapan hidup penderita dan tetap dapat beraktifitas normal tanpa digerogoti penyakitnya tersebut. Penting sekali untuk diingat bahwa HIV/AIDS dapat dicegah dengan menghindari narkoba, setia pada pasangan dan menghindari seks bebas.
dapat memperpanjang harapan hidup penderita dan tetap bisa beraktivitas normalnya tanpa digerogoti kondisi sakitnya.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/terapi-antiretroviral-untuk-hiv-aids
dapat memperpanjang harapan hidup penderita dan tetap bisa beraktivitas normalnya tanpa digerogoti kondisi sakitnya.

Artikel kesehatan di : http://www.tanyadok.com/kesehatan/terapi-antiretroviral-untuk-hiv-aids

Minggu, 10 Agustus 2014

Tips mengatasi rasa takut saat menjelang persalinan

Sumber gambar diSINI
    Persalinan untuk seorang wanita adalah saat yang menyenangkan sekaligus perjuangan antara hidup dan mati. Persalinan juga dapat memberikan rasa takut dan depresi yang berat sehingga ibu tak siap untuk menghadapi proses kelahiran bayinya.
    Rasa takut dan khawatir dapat timbul ketika ibu membayangkan bayi mereka tidak sehat atau pun mengalami kecacatan. Adapula rasa takut yang timbul karena trauma akan persalinan yang lalu atau pengalaman keguguran yang membuat ibu sedih dan kehilangan sehingga ibu begitu takut akan terulang kembali pada kehamilan berikutnya.
Karena pengalaman-pengalaman berikut dan beberapa pengalaman pribadi saya. Berikut saya uraikan beberapa tips mengatasi rasa takut saat menjelang persalinan.
1. Bangun dukungan suami dan keluarga
    Suami adalah orang terdekat yang dapat membantu menghilangkan ketakutan saat menjelang persalinan. Suami yang baik akan berusaha memberikan ketenangan, dukungan dan rasa cinta terhadap istirinya yang akan menjalani proses persalinan. Bahkan beberapa ibu berharap suaminya menemani mereka ketika berada diruangan bersalin dan menemani mereka saat proses persalinan
2. Perbanyak doa, tadarus dan sholat 
    Mendekatkan diri kepada sang pencipta akan memberikan rasa tenang. Apalagi saat membaca atau mendengarkan ayat-ayat suci Alqur'an. Jiwa yang resa akan seketika menjadi tentram. Pasrahkan segala ketakutan kepada Allah. Yakin segala kemudahan akan diberikan jika kita meminta padaNYA.
3. Berkonsultasi kepada Bidan atau Dokter spesialis kandungan
    Bertanyalah kepada ahlinya tentang kondisi ibu dan janin. Ibu dapat mendatangi bidan atau dokter kandungan ditempat biasa ibu memeriksakan diri. Mintalah pendapat mereka untuk merekomendasikan tempat persalinan yang nyaman dan membuat ibu betah. Karena proses persalinan kadang kala memerlukan waktu yang lama
4. Pilihlah tempat bersalin yang nyaman
    Tempat yang nyaman akan membuat ibu merasa nyaman pula. untuk itu bermusyawarah lah kepada suami dan keluarga untuk membicarakan dan meminta pendapatan tentang tempat persalinan. Keputusan akhir tetap ibu yang memilih karena ibu yang akan mengalami proses persalinan tersebut.
5. Membaca buku tentang bayi
    Membaca buku juga dapat menentramkan hati, apalagi buku tentang bayi-bayi lucu dan mungil. Carilah buku-buku motivasi yang memberikan semangat dan menimbulkan kasih sayang kepada janin ibu. Dengan sendirinya ibu siap dan tidak takut untuk menjalani proses persalinan.

    Tidak semua ibu mengalami rasa takut menjelang persalinan. Namun kebanyakan ibu dengan  kehamilan pertama seringkala merasakannya. Seperti saya beberapa tahun yang lalu saat melahirkan putri kecil saya yang sekarang sudah 2 tahun 4 bulan. Alhamdulillah persalinan lancar meskipun harus operasi Sc karena kala 1 memanjang.
Semoga tips mengatasi rasa takut saat menjelang persalinan ini bermanfaat untuk ibu-ibu semua. Salam Ukhuwah islamiah...